Novel Buya Hamka Terbaik dan Terkenal, Wajib Kamu Baca!

2 min read

novel buya hamka

Siapa yang tak kenal dengan Buya Hamka? Beliau merupakan salah satu sosok ulama besar yang sudah melahirkan sangat banyak buku-buku yang bagus. Di sini kami akan membagikan beberapa novel Buya Hamka yang harus kalian baca. Simak terus ulasan ini hingga akhir.

Buya Hamka tidak hanya sembarang penulis, karyanya juga banyak di kaji ulang oleh peneliti di Indonesia. Dan juga hingga ke luar negeri, Malaysia dan Singapura misalnya. Dalam waktu 57 tahun, Buya Hamka telah melahirkan 84 judul novel. Minatnya terhadap literatur banyak tertuang pada buku-bukunya.

Berikut ini kami bagikan beberapa Novel Buya Hamka yang dapat kalian baca pada waktu luang.

Novel Buya Hamka

1. Terusir

Novel Terusir memiliki latar tahun 1900-an yang mengisahkan mengenai Mariah yang di usir oleh sang suami, Azhar, karena memperoleh fitah dari keluarga sang suami.

Sesudah Mariah di usir, ia selalu mengirim surat untuk memberikan penjelasan terhadap kesalahpahaman pada suaminya. Namun juga tidak kunjung memperoleh balasan Azhar. Sofyan, anaknya terpaksa dirinya tinggalkan di rumah sang suami. Sesudah itu, cobaan hidup Mariah rasakan secara bergiliran pada tanah rantau.

Pada saat kalian membaca novel ini, kalian akan merasakan penderitaan, kehancuran, dan kesedihan dari Mariah yang di tuliskan pada surat untuk suaminya. Melalui kisah tersebut, seakan Hamka ingin menunjukkan pada para pembaca, bagimana kehidupan yang wanita jalani di zaman itu yang penuh dengan ketidakberdayaan dan kemalangan.

2. Merantau ke Deli

Pertama kali novel ini terbit di tahun 1939, dan di tahun 1960 di terjemahkan ke bahasa Malaysia. Kisah ini berawal pada saat Lemat yang mengadu nasib ke Deli, berjumpa Poniem.

Novel ini mengisahkan mengenai pernikahan beda suka diantara Leman, si pedagang asal Minang dan Ponime yang merupakan buruh pabrik dari Jawa. Mereka berdua, memiliki cita-cita untuk sehidup semati pada ikatan pernikahan. Kehidupan keduanya bahagia walaupun belum dikaruniai keturunan. Ditambah lagi perdagangan Leman yang makin melesat karena bantuan Poniem.

Tetapi, konflik berikutnya berawal pada saat Leman di paksa untuk menikah dengan wanita asal Minang. Kehidupan poligami yang di kira indah, nyatanya tak mudah sekali.

Pada novel Merantau ke Deli, terdapat pembahasan mengenai adat dan kebudayaan Minangkabau yang ingin Leman turuti, tetapi berujung kesulitan untuk dirinya.

3. Si Sabariah

Si Sabariah merupakan novel roman pertama dari Buya Hamka yang terbit di tahun 1928 memakai bahasa minang. Sampai akhirnya saat ini telah di alih bahasakan memakai gaya bahasa khas Buya Hamka.

Menceritakan mengenai Sabariah yang di paksa oleh ibunya (Sariaman) untuk cerai dengan suaminya (Pulai) karena miskin. Akibat dari ketamakan sang ibu pada harta, dirinya mengorbankan kebahagiaan anak perempuannya sendiri.

Untuk yang telah terbiasa dengan novel karangan Hamka, tentu tak asing lagi bahwa cerita yang diciptakannya berujung kesedihan.

Baca juga: Penulis Novel Terkenal di Indonesia dan Luar Negeri

4. Di Bawah Lindungan Ka’bah

Di tahun 2011 Di Bawah Lindungan Ka’bah di adaptasi jadi film layar lebar. Menceritakan mengenai Hamid yang di besarkan oleh ibunya seorang dan ayahnya sudah lebih dahulu meninggal dunia.

Lalu, Hamid di sekolahkan oleh Haji Ja’far bersama dengan anak perempuannya Zainab. Walaupun keduanya saling suka, namun tak ada yang berani menyampaikan perasaannya. Sehingga akhirnya Hamid memutuskan untuk pergi ke Mekkah.

Kisah cinta tragis mereka berdua yang penuh dengan bumbu pengorbanan dan kesabaran, harus kalian baca baik untuk anak remaja hingga dewasa. Walaupun terbit di tahun 1900-an namun ceritanya masih tetap dapat di nikmati sampai sekarang ini.

5. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck merupakan novel yang pernah di angkat menjadi film di tahun 2013 lalu meraih kesuksesan di penayangannya. Awalnya, cerita ini merupakan cerita bersambung yang terbit pada majalah Pedoman Masyarakat tahun 1938 di Medan.

Memiliki latar belakang di Minangkabau, Hamka menyoroti isu mengenai kawin paksa ataupun perjodohan pada novelnya. Novel yang mengisahkan mengenai Zainuddin dan Hayati, dua orang insan yang jatuh cinta, tetapi terhalang karena kasta yang berbeda menjadikan mereka berdua tidak bersatu. Kisah cinta yang pelik sekali ini mengundang rasa harus untuk para pembacanya.

Walaupun masih banyak novel Buya Hamka lainnya, namun 5 novel di atas tadi sangat cocok bagi kalian yang baru saja mengetahui karya Buya Hamka. Tidak hanya ada sarat makna dan agamis, kalian juga dapat melihat sebagian kehidupan yang ada di tahun 1900-an. Semoga bermanfaat.